Jumat, 26 Maret 2010

Anatomi Paru-Paru

Setiap paru – paru berbentuk kerucut dan memiliki :
a. Apeks, yang meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm di atas clavikula
b. Permukaan costa- vertebral, menempel pada bagian dalam dinding dada
c. Permukaan mediastinal , menempel pada perikardium dan jantung
d. Basis yang terletak pada diafragma.
Paru kanan terbagi menjadi menjadi dua fisura dan tiga lobus : superior, media, dan inferior. Paru kiri dibagi oleh sebuah fisura menjadi dua lobus : superior dan inferior.
Bronkus pada setiap sisi bercabang menjadi cabang –cabang utama, satu untuk setiap lobus paru. Segmen paru pada daerah tersebut disuplai oleh cabang utama bronkus ; setiap segmen adalah unit mandiri dengan suplai darah sendiri. Paru kanan memiliki sepuluh segmen, paru kiri memiliki sembilan segmen .
Didalam segmennya, cabang bronkus utama memecah menjadi cabang– cabang yang lebih kecil dan tidak memiliki kartigo dalam dindingnya. Setiap bronkiolus memecah menjadi lebih kecil. Duktus alveolaris adalah cabang yang paling kecil, setiap ujung terdapat sekelompok alveolus. Alveolus adalah kantung berdinding tipis yang mengandung udara, melalui seluruh dinding inilah terjadi pertukaran gas. Setiap paru mengandung sekitar 300 juta alveoli. Lubang – lubang kecil didalam dinding alveolar memungkinkan udara melewati satu alveolus yang lain. Lobulus primer atau unit paru adalah bronkiolus dengan kelompok – kelompok alveolusnya.
Pleura adalah membran tipis transparan yang melapisi paru dalam dua lapis : lapisan viseral, melekat erat pada permukaan paru, dan lapisan parietal yang melapisi permukaan pada dinding dada


Pembuluh darah dalam paru– paru, arteri pulmonalis membawa darah yang sudah tidak mengandung oksigen dari partikel kanan jantung ke paru – paru ; cabang– cabangnya menyentuh saluran bronkial, bercabang dan bercabang lagi sampai menjadi arteriola halus ; arteriola itu membelah – belah dan membentuk jaringan kapiler dan kapiler –kapiler itu menyentuh dinding alveoli atau gelembung udara.
Kapiler itu hanya dapat memuat sedikit maka praktis dapat dikatakan sel – sel darah merah membuat garis tunggal. Alirannya bergerak lambat dan dipisahkan dari udara dalam alveoli hanya oleh dua membran yang sangat tipis, maka pertukaran gas berlangsung dengan difusi , yang merupakan fungsi pernafasan.
Kapiler paru – paru bersatu sampai menjadi pembuluh darah lebih besar dan akhirnya dua vena pulmonalis meninggalkan setiap paru –paru membawa darah berisi oksigen ke atrium kiri jantung untuk didistribusikan keseluruh tubuh melalui aorta. Pembuluh darah yang dilukiskan sebagai arteri bronkialis membawa darah berisi oksigen langsung dari aorta torasika ke paru –paru guna memberi makan dan mengantarkan oksigen kedalam jaringan paru –paru sendiri. Cabang akhir arteri –arteri ini membentuk plexus kapiler yang tampak jelas dan terpisah, terbentuk oleh cabang akhir arteri pulmonalis ,tetapi beberapa dari kapiler ini akhirnya bersatu kedalam vena pulmonalis. Sisa darah itu diantarkan dari setiap paru –paru oleh vena bronkialis dan ada yang dapat mencapai vena cava superior. Maka dengan demikian paru –paru mempunyai persediaan darah ganda.
Hilus ( tampuk ) paru –paru dibentuk oleh struktur sebagai berikut :
Arteri pulmonalis, yang mengembalikan darah tanpa oksigen kedalam paru –paru untuk diisi oksigen. Vena pulmonalis, yang mengembalikan darah berisi oksigen dari paru –paru ke jantung . Bronkus yang bercabang dan beranting membentuk pohon bronkial , merupakan jalan utama udara.
Arteri bronkial , keluar dari aorta dan mengantarkan darah dari paru –paru ke vena cava superior , dan pembuluh limfe yang masuk– keluar paru – paru, sangat banyak..
Persyaratan penting dalam aksi pergerakan pernafasan disuplai melalui nervus phrenicus dan nervus spiral toraxic. Nervus phrenicus mempersyarafi diafragma sementara nervus spiral toraxic mempersyarafi otot – otot intercosta. Disamping syaraf – syaraf tersebut syaraf simpatis dan para simpatis .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar